Trik Menyelesaikan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN
Belajar Daring - Trik Menyelesaikan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN merupakan ulasan yang akan Admin bagikan kepada Kalian semua sebagai peserta SBMPTN.
Secara umum jenis soal dalam Tes Potensi Akademik (TPA) meliputi sebagai berikut:
- Tes verbal, meliputi penguasaan kosa kata, tes penalaran kata, lawan kata, kelompok kata, dan persamaan hubungan kata.
- Tes kemampuan kuantitatif, meliputi tes kecerdasan, tes seri angka dan huruf, tes kemampuan numerik, serta tes aritmetika.
- Tes logika, meliputi penalaran logis dan penalaran analitis.
- Tes gambar, meliputi tes klasifikasi gambar, tes hubungan dan konsistensi logis, tes pandang ruang, tes visualisasi, tes bentiuk geometris, dan tes kubus.
Walaupun ada beberapa Tes Potensi Akademik (TPA) yang isinya sedikit berbeda dari biasanya, namun Tes Potensi Akademik (TPA) pada dasarnya selalu mencakup hal-hal tersebut.
Tes Verbal
Dalam tes verbal ini kemampuan dan kecakapan berbahasa baik penguasaan pembendaharaan kata, tata Bahasa, maupun kemampuan memahami teks dari peserta tes.
Mengapa tes ini dilakukan?
Karena ada indikasi hubungan antara kemampuan verbal seseorang dengan intelegensinya, di mana semakin banyak informasi yang diketahui maka semakin tinggi wawasan dan pengetahuan orang tersebut sehingga semakin tinggi juga intelegensinya.
Dalam tes verbal ini terdiri dari tes padanan kata, tes lawan kata, tes perbandingan kata, dan tes pemahaman wacana.
Kunci utama dalam menyelesaikan tes ini adalah daya ingat yang tinggi dan kemampuan perbendaharaan kata.
Pada bagian tes persamaan kata dan lawan kata, kalian dituntut untuk menguasai vocabulary bahasa sebaik mungkin, karena pada bagian ini kalian harus menentukan kata yang mempunyai arti paling dekat atau paling bertentangan dengan yang diberikan.
Salah satu tips untuk menghadapi tes model ini adalah dengan banyak membaca dari kamus-kamus, buku ensiklopedia, ataupun surat kabar.
Sementara untuk lebih memudahkan kalian memilih jawaban yang paling berpeluang benar adalah dengan mengemilinasi pilihan jawaban yang sudah jelas salah.
Berikut adalah beberapa contoh soal yang sering dikeluarkan dalam ujian Tes Potensi Akademik (TPA):
Soal Sinonim
Contoh soal sinonim:
Religius = …
A. Pendeta
B. Masjid
C. Kepercayaan
D. Agamis
E. Ketuhanan
Dalam soal ini, secara nalar kalian dapat meninggalkan jawaban A, B, dan E, karena pilihan tersebut tidak berhubungan dengan soalnya. Jadi, tinggal pilihan C atau D.
Dari sini, bagi kalian yang cukup tanggap, bahwa kata dasar religi = agama, terdapat kata religius, sehingga kalian dapat akan memilih D.
Tetapi bagi kalian yang “kurang tanggap” disinilah insting kalian harus digunakan.
Tapi paling tidak, pilihan hanya tinggal dua. Peluang kalian menjawab benar lebih besar dibandingkan harus memlih 1 diantara 5 pilihan.
Soal Antonim
Contoh soal antonim
Dinamis = …
A. Mobil
B. Statis
C. Berubah
D. Gerak
E. Agamis
Dalam soal ini, secara nalar kalian dapat meninggalkan pilihan E.
Pilihan A, C, dan D masih berhubungan dengan dinamis, karena dinamis = perubahan yang berkesinambungan/ tidak diam.
Jadi, pilihan B paling bertentangan.
Statis = diam, tidak bergerak.
Soal Analogi
Tes analogi dipakai untuk menguji kemampuan seseorang dalam mencari kata-kata yang setara dan saling berhubungan.
Tes ini memerlukan daya nalar dan logika terhadap soal-soal yang diberikan.
Walaupun sangat sederhana, kadang tes ini menjadi sulit bagi seseorang yang tingkat intelegensinya rendah.
Pada bagian ini, perhatikan perbandingan yang ada di tiap kata.
Perbandingan bisa berupa :
Kata benda : kata sifat = kata benda : kata sifat
Kata kerja : kata sifat = kata kerja : kata sifat
Kata : arti kata = kata : arti kata
Benda : guna benda = benda : guna benda
Prinsipnya, ruas kiri dan ruas kanan harus mempunyai kesamaan pola atau kesamaan hubungan.
Perhatikan contoh:
Contoh soal:
1. Sipir : penjara
A. Polisi : patrol
B. Pelayan : restoran
C. Kipper : gawang
D. Guru : sekolahan
Jawaban : C
Sipir : penjara = Kiper : gawang
Menyerupai hubungan “menjaga”. Sipir menjaga penjara sedangkan kiper menjaga gawang.
2. Tirai : jendela
A. Kunci : pintu
B. Tikar : lantai
C. Gorden : ruang tamu
D. Sprei : Kasur
Jawaban : D
Tirai : jendela = sprei : Kasur
Mempunya hubungan “untuk menutup”. Tirai untuk menutup jendela dan sprei untuk menutup Kasur.
Tes Kuantitatif
Banyak orang berpendapat bahwa kemampuan menghitung angka-angka dan komputasi sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi seseorang.
Hal ini ada benarnya karena seseorang yang mempunyai kecerdasan tinggi dapat menyelesaikan perhitungan angka-angka dengan cepat.
Namun bagaimana pun juga, faktor latihan sangat berpengaruh terhadap tes ini.
Tes kuantitatif mempunya banyak variasi, diantaranya: tes kecerdasan, tes seri angka dan huruf, tes kemampuan numerik, serta tes arimetika.
Pada bagian ini, kemampuan kalian dalam “bermain” angka dan mengatasi masalah yang berhubungan dengan soal aritmetika akan diuji.
Perhatikan bahwa pada bagian ini, kalian tidak hanya dituntut BISA, tapi juga harus CEPAT dan EFEKTIF.
Apa maksudnya?
Dalam tes sesungguhnya, waktu yang diberikan bisa lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya soal yang diberikan, jadi kalian jelas harus CEPAT dalam mengerjakan soal.
Jika mustahil bagi kalian untuk mengerjakan semua soal yang diberikan, maka bertindaklah EFEKTIF, baca dan kerjakan soal yang mudah bagi kalian, tinggalkan soal yang hanya untuk membacanya saja kalian sudah ngos-ngosa.
Untuk lebih memahami soal mana saja yang mudah atau sulit bagi kalian, banyaklah berlatih mengerjakan soal jenis ini, maka kalian akan lebih bisa “meraba” soal yang mudah dan sebaiknya dikerjakan sehingga tidak membuang-buang waktu.
Contoh soal:
Jika x = 2y,y = 3z, dan xyz = 3888 maka…
A. x < y
B. y < z
C. y < z
D. y < x
Jawaban D
Diketahui :
x = 2y
y = 3z >> 2y = 6z
diperoleh x = 2y = 6z.
Diketahui xyz = 3888, jadi ketiganya positif.
Karena x = 2y = 6z maka pastilah x > y > z. Atau berlaku juga y < x.
Catatan :
Hati-hati. Jika kalian berpikir harus mencari bilangan x, y dan z, dimana jika dikalikan hasilnya 3888, maka kalian memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat mengerjakannya.
Dengan teknik logika maka soal tersebut dapat diselesaikan dengan sangat mudah.
Sekali lagi, kecerdikan dan kemampuan logika sangat menentukan dalam kecepatan mengerjakan soal.
Contoh soal :
8 [16] 4
6 [3] 12
A [27] 3
Berapakah nilai A?
A. 5
B. 7
C. 9
D. 11
Jawaban C
8 [16] 4
6 [3] 12
Mempunyai pola a(b)c = a2 = b.c maka , A [27] 3 >> A2 = 27.3 = 81 >> A = 9
Inti dari mengerjakan soal tipe ini adalah kemampuan membaca dan menerjemahkan soal serta kecerdikan kalian mengelola hal-hal yang diketahui dalam soal untuk menemukan jawaban yang tepat.
Sering sekali, sebenarnya soalnya snagat mudah, namun karena kalian kurang cerdik mengolah data yang diketahui menjadikan soal tersebut terkesan mustahil untuk dikerjakan dan kalaupun dapat dikerjakan memerlukan waktu yang lama.
Tes Barisan Bilangan/ Huruf
Kunci mengerjakan soal ini adalah kalian ahrus menemukan terlebih dahulu pola barisan bilangan/ huruf.
Jika polanya sudah kalian temukan, maka soal pun akan dengan sangat mudah diselesaikan.
Contoh soal :
Soal pertama : 7, 18, 29, 40, 51 …
A. 62
B. 63
C. 61
D. 64
Jawaban A
7 ____ 18 ____ 29 ____40 ____51 ____ …
Masing-masing angka ditambahkan sebelas (+11), maka titik-titik diisi dengan 51 + 11 = 62
Soal kedua: 8, 8, 11, 16, 14, 24, …
A.24,17
B. 32,22
C. 24,27
D. 17,32
Jawaban D
8, 8, 11, 16, 14, 24, …
Pola I : 8, 6, 11, 16, 14, 24, 17, … (masing-masing angka ditambah tiga (+3)
Pola II : 8, 8, 11, 16, 14, 24,…, 32 (masing-masing ditambah delapan (+8)
Soal ketiga: A, C, E, G, I, …
A. K,M
B. J,L
C. K,N
D. J,N
Jawaban A
A ____ C ____ E ____ G ____ I ____K ____ M (masing-masing huruf dilangkahi satu huruf, B, D, F, H, J, K, M)
Tes Logika/ Penalaran
Tes penalaran/ logika digunakan untuk mengetahui bagaimana cara seseorang dalam mencerna dan menganalisis dalam suatu informasi untuk kemudian menarik kesimpulan logis.
Sehingga apabilapeserta tes dihadapkan pada permasalahan yang sulit, ia tidak langsung meminta nasihat dari orang yang lebih berpengalaman tetapi berusaha semampunya untuk memecahkan masalah sendiri.
Dengan demikian peserta tes dapat diketahui tingkat kebiasaan berpikir ilmiahnya sehingga diharapkan mereka nantinya tidak akan pernah puas dengan pengalamannya saja tetapi mencari dasar dan hukum-hukum yang dapat memberi penjelasan tentang pengalaman itu.
Tes logika ini secara umum terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu penalaran logis dan penalaran analitik.
Tes Penalaran Logis
Untuk mengatasi soal bagian ini, buatlah kesimpulan-kesimpulan dari pernyataan yang diberikan secara tertulis, untuk lebih memahami apa yang ditanyakan dan apa yang dibutuhkan untuk menjawab.
Soal ini merupakan bentuk permainan logika kata, bahkan bisa berupa teka-teki logika, jadi kalian harus sesering mungkin melatih diri kalian berlogika ria sehingga tidak cepat pusing bila berhadapan dengan soal teka-teki logika.
Selalu ingat untuk CEPAT dan EFEKTIF dalam mengerjakan soal.
Jangan paksakan mengerjakan soal yang hanya akan membuang waktu untuk berpikir kalian tapi tidak mendapatkan jawabannya.
Contoh soal:
Dita lebih pintar daripada Dika.
Dita lebih daripada Dina dan Dani.
A. Dika lebih pintar daripada Dina
B. Dika lebih pintar daripada Dani
C. Dina dan Dani memiliki tingkat kepintaran yang sama.
D. Dia paling pintar diantara mereka.
Jawaban : D
Dita lebih pintar daripada Dika.
Dita lebih pintar daripada Dina dan Dani.
Kesimpulan: Dia lebih pintar diantara mereka
Tes Penalaran Analitik
Soal ini relatif lebih sukar. Kalian harus cermat dalam menganalisa soal.
Langkah penyelesaian yang paling mudah adalah dengan menerjemahkan soal ke dalam bentuk bagan, gambar, diagram alur, atau model matematika.
Contoh soal :
Enam orang siswa, yaitu Ani, Bebyta, Cintya, Denny, Eka, dan Fitri sedang mengantri di loket pendaftaran SNMPTN.
- Denny ada dibelakang Fitri
- Bebyta ada di depan Cintya
- Ani ada di depan Denny, dan hanya dipisah oleh dua siswa lainnya.
- Cintya hanya bisa di urutan keempat yang paling belakang.
1. Siapa saja yang mungkin antri di belakang Cintya?
A. Hanya Denny
B. Hanya Eka
C. Denny, Eka, dan Ani
D. Denny, Eka, dan Fitri
2. Bila Bebyta ada di urutan ke-5 maka pernyataan yang benar adalah…
A. Cintya paling depan
B. Eka pada urutan ke–2
C. Ani pada urutan ke-3
D. Denny pada urutan ke-4
Pembahasan :
Berdasarkan yang diketahui, dapat disusun rancangan formasi sebagai berikut:
Enam orang siswa, yaitu Ani, Bebyta, Cintya, Denny, Eka, dan Fitri sedang mengantri di loket.
- Denny ada di belakang Fitri : F D
- Bebyta ada di depan Cintya : B C
- Any ada di depan Denny, dan hanya dipisah oleh dua siswa lainnya : A _ _ D
- Cintya hanya bisa diurutan keempat atau yang paling belakang : _ _ _ C _ _ atau _ _ _ _ _ C
Jika informasi dirangkai, diperoleh susunan : E, B, A, C, F, D atau F, A, B, C, D, E
- Jadi, yang mungkin antri dibelakang Cintya adalah Denny, Eka, dan Fitri. Jawaban : D
- Bila Bebyta ada di urutan ke-5, diperoleh susunan A, E, F, D, B, C. Maka pernyataan yang benar adalah Denny pada urutan ke-4. Jawaban : D
Tes Logika Gambar
Dalam menyelesaikan tes gambar, dibutuhkan ketelitian dan kecermatan, terutaman dalam mengamati deretan gambar atau simbol karena secara sepintas tampaknya gambar atau simbol tersebut mirip atau bahkan sama, namun apabila dicermati lebih jauh sebenarnya gambar-gambar tersebut sangat berbeda.
Variasi dari tes gambar sangat beragam di antaranya: tes klasifikasi gambar, tes hubungan, dan konsistensi logis, tes pandang ruang, tes visualisasi, tes bentuk geometris, dan tes kubus.
Terima Kasih.
Selamat Belajar Daring.
Posting Komentar untuk "Trik Menyelesaikan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN"